"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, jika kamu berpegang teguh dengan keduanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku." (HR. Ibnu Abdil dan Abu Bakar Asy-Syafi’i)

Banner 468

Featured entries

Muhammad Rasulullah Teladan dalam Kehidupan

Posted by Mari Bersholawat on - -

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab 33:21)


Arti Perkata
Laqod kâna = Sesungguhnya telah ada; lakum = bagi kalian; fî rosûlillâhi = dalam (diri)
Rasulullah; uswatun = teladan; hasanatun = yuang baik; liman = bagi orang; kân = adalah ia; yarju = mengharap (rahmat) = Allah; wal yawmal âkhiro = (kedatangan) hari akhir; wa dzakarallâh = dan menyebut; katsîro = banyak.

Penjelasan

Ayat ini menerangkan bahwa Rasulullah Saw adalah teladan dalam kehidupan:

1. Teladan dalam menjalin antara manusia dengan Allah sebagai Rabb-nya.
2. Teladan dalam menjalin hubungan sesama manusia sebagai partner
hidupnya.
3. Dia banyak berdzikir kepada Allah, yang berarti dalam sikap hidupnya selalu sadar terhadap seluruh sikap hidupnya selalu dilihat dan dinilihai oleh Allah.

Iman seseorang tidak sempurna, kecuali disertai iman kepada Muhammad sebagai utusan Allah. Syahadat “Lâ ilâha illallah” harus dilengkapi dengan syaharat “Muhammadarrasûlullah”.

Hubungan dengan Allah: Muhammad Rasulullah Saw menyeru umat manusia untuk beriman dan menyembah hanya kepada Allah dengan hujjah yang nyata dan berjihad di jalan Allah dengan seluruh kemampuannya. Ia menerima wahyu dari Allah dengan perantara Jibril. Ia menerima Al-Qur’an sebagai petunjuk dan Mu’jizat yang akan tetap eksis sampai akhir zaman. Ia adalah pelaksana amanat, penyampai risalah dan pemberi nasihat kepada umat manusia.
Dalam masalah ibadah beliau bersabda: “Shollû kamâ roaytumuûnî ushollai” = (Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat).
“Khudzû ’annî manâsikaku” = Ambillah cara ibadah (haji dan umrohmu) dariku.

“Taroktu fiikum amroini in tamassaktum bihima lan tadhillû abadan, kitâballahi wa sunnata rosûlihi” = Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, jika kamu berpegang teguh dengan keduanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. (HR. Ibnu Abdil dan Abu Bakar Asy-Syafi’i)

Muhammad Rasulullah adalah suri tauladan yang harus diikuti (33:21) dan semua apa saja yang disuruhnya harus diikuti dan dipatuhi, sedang semua yang dilarang harus dijauhi (59:7)
Dalam Sosial
Rasulullah Saw mengajarkan dengan cara yang baik dan bijaksana menuju keluhuran budi pekerti manusai yang baik dan mulia. Beliau mengajak para pedagang agar ia menjadi pedagang yang jujur yang kelak
dapat berkumpul bersama para nabi, syuhada’ dan sholihin. Beliau menghimbau para pekerja agar ia meyakini tugas pekerjaan yang diembannya, sebab Allah mencintai orang yang bekerja dengan penuh
keyakinan dan ketekunan. Beliau secara ekspresif mengajak kepada buruh industri dan seluruh pegawai agar ia melakukan kewajibannya dengan baik, sebab ia memperoleh upah daripadanya dan karena itu Allah akan memeriksa pekerjaannya.

Beliau menyeru kepada setiap bapak agar ia menyadari tanggung jawab atas kepemimpinannya dan kepada setiap ibu agar ia menyadari tanggung jawab atas kepemimpinannya, bahkan mengajak
setiap pribadi sebagai anggota masyarakat agar bertanggung jawab terhadap urusannya masing-masing,
sebab semua itu akan dimintai pertanggungan jawab atas seluruh ucapan dan perbuatannya. Sabda
beliau: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya tentang yang dipimpinnya”

Beliau mengajak seluruh manusia agar menunaikan amanat dengan sebaikbaiknya, sebab tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki amanat. Juga mengajak kepada kebenaran, sebab orang yang selalu benar akan dicatat di sisi Allah orang yang benar. Sebaliknya orang yang suka bohong akan dicatat di sisi Allah sebagai pembohong.

Dalam suap menyuap yang akan membuat kondisi masyarakan yang tidak baik, beliau mengingatkan:
“Allah mengutuk orang yang menyuap dan orang yang menerima suap” (HR.Ahmad)


Allah menyatakan perintah taat kepada RasulNya setelah taat kepadaNya (3:32) dan orang yang taat
kepada Rasulullah akan mendapat rahmat Allah (3:132; 4:69; 4:13). Dan Allah mengancam para pembangkang terhadap RasulNya dengan siksaNya (72:23)

”Muhammad Rasulullah” adalah Nabi dan Rasul terakhir. Dan kerasulannya untuk seluruh manusia (7:158)
Umat Islam wajib bertahkim kepada apa yang dibawa Muhammad Rasulullah. Seseorang belum beriman sepenuh hati bila belum bertahkin kepada Rasulullah. Orang yang sudah bersyahadah Muhammad Rasulullah dituntut pula untuk tidak bertahkim pada selain apa yang bibawa oleh Muhammad Rasulullah (4:65; 33; 36) Allah menyuruh seluruh umat manusia agar mengikuti Muhammad Rasulullah dan melarang membangkang terhadapnya. Dan taat kepada Muhammad Rasulullah berarti taat kepada Allah (4:80). Rasulullah juga bersabda: Barangsiapa yang taatkepadaku, maka sesungguhnya ia telah taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku, maka sesungguhnya ia telah durhaka kepada Allah. (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah).

Untuk mengetahui bagaimana indah dan sempurnanya Ajaran Allah secara utuh, tentu memerlukan studi sirohnya (sejarah perjalanan hidupnya) dan memahami Hadits atau sunahnya. Karena dialah yang dibebani untuk menerangkan Al-Qur’an (16:44). •
Kesimpulan:
1. Rasulullah saw benar-benar utusan Allah untuk menyampaikan risalahNya.
2. Missi Risalah Islam adalah rahmat untuk seluruh alam.
3. Wajib meneladani Rasulullah Saw dalam seluruh aspek kehidupan, baik hubungan dengan Allah sebagai Robb-nya dan terhadap sesama manusia sebagai patner hidupnya.
4. Karena Islam adalah rahmat, maka setiap umat Islam harus berusaha mewujudkan rahmat dalam diri, keluarga dan lingkungannya.
5. Dalam rahmat ada ketenangan, keamanan dan kebahagiaan berkat ridhoNya.

sumber: http://muzakki.com

Categories:

Delete this element to display blogger navbar